Kamis, 29 April 2010

BAB VII
Mengenal dan Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam mempertahankan Kemerdekaan


PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Upaya mempertahankan Kemerdekaan :
- Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya
- Pertempuran Ambarawa (20 november – 15 Desember 1945)
- Bandung lautan api
- Pertempuran Medan Area

Perjuangan Diplomasi :
- Perjanjian Linggarjati
- Agresi Militer I belanda
- Perjanjian Renvile
- Agresi Militer II Belanda

USAHA PENGAKUAN KEDAULATAN
- Perundingan Roem- Royen
- Konferensi Meja Bundar

1. Pasukan Sekutu yang mendarat pada tanggal 20 Oktober 1945 di Semarang dipimpin
oleh Brigajer Jenderal Betheli.
2. Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby pimpinan dari Sekutu yang mendarat di kota Surabaya
3. Yang dimaksud dengan tentara NICA adalah tentara Belanda yang ingin kembali menguasai
Indonesia.
4. Pemimpin sekutu yang tewas dalam pertempuran 10 November 1945 adalah A. W.S Mallaby
5. Tujuan tentara sekutu datang ke Indonesia adalah untuk melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang.
6. Alasan Bangsa Indonesia bentrok dengan tentara Sekutu adalah
- Karena sekutu menyebar pamphlet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya dalam waktu 48 jam
- Sekutu menduduki pangkalan udara dan gedung-gedung penting
- 9 Nomber 1945 sekutu mengeluarkan peringatan (ultimatum) : peringatan berisi agar para pemimpin dan rakyat Indonesia yang bersenjata melapor dan menyerashkan senjata, apabila tidak dihiraukan Surabaya akan diserang.
- Tanggal 10 November 1945
7. Pertempuran Surabaya dengan Sekutu terjadi pada tanggal 10 November 1945
8. Pahlawan yang terkenal dalam pertempuran Surabaya adalah Bung Tomo
9. Surabaya mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan
10. Pertempuran lima hari di Semarang berlangsung pada tanggal 14-18 Oktober 1945
11. Pertempuran di Semarang terjadi antara pejuang Indonesia dengan tentara Jepang
12. Pembangunan Tugu muda di Semarang dimaksudkan untuk mengenang jasa para pemuda yang telah gugur di medan perang.
13. Tokoh dari pertempuran lima hari di Semarang adalah Dr. Kariadi
14. Pertempuran yang terjadi pada tanggal 20 November – 15 Desember 1945 terjadi pertempuran melawan Sekutu di kota Ambarawa
15. Dibangunnya Monumen Palagan Ambarawa bertujuan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Abarawa
16. Pertempuran Medan Area terjadi tanggal 10 Desember 1945 adalah pertempuran antara pejuang Medan dengan Belanda yang dibantu sekutu.
17. Tujuan Sekutu datang ke Medan yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal T. E. D Kelly adalah untuk membebaskan tawanan Belanda.
18. Pertempuran besar antara pasukan TKR dengan Sekutu terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 dipimpin oleh Kolonel Achmad Tahir.
19. Alasan pertempuran di Medan disebut sebagai pertempuran Medan Area adalah :
- Sekutu tanpa sepengetahuan Indonesia mempersenjatai tawanan belanda dan membentuk pasukan Medan Batalyon KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger) disingkat KNIL.
20. Alasan para pejuang Bandung membakar Bandung Selatan adalah :
- Pasukan Sekutu mengeluarkan peringatan ( ultimatum) yang berisi agar Bandung bagian utara dikosongkan paling lambat 29 November 1945. Peringatan itu tidak dipatuhi oleh rakyat Bandung sehingga terjadi bentrokan senjata.
21. Peristiwa membumi hanguskan kota Bandung Selatan dikenal dengan peristiwa Bandung Lautan Api
22. Perundingan Liggarjati adalah perundingan yang diadakan antara Indonesia dengan Belanda
23. Perwakilan dari pihak Indonesia dalam perundingan Linggarjati adalah Perdana Menteri Sutan Syahrir
24. Dalam perundingan Linggarjati, pihak Belanda diwakili oleh Van Mook
25. Yang dimaksud dengan agresi militer adalah penyerangan dengan kekuatan senjata oleh suatu negara terhadap negara lain.
26. Penghentian tembak-menembak diantara pihak yang berperang disebut Genjatan Senjata
27. Pada tanggal 21 Juli 1947 terjadi peristiwa Agresi militer Belanda I , dalam agresi ini belanda menggempur pulau Jawa dan Sumatera.
28. Taktik perang gerilya adalah cara menyerang musuh secara tiba-tiba, lalu dengan cepat menyingkir sebelum musuh sempat membalas.
29. Serangan Belanda terhadap Indonesia mendapat kecaman dan protes dari dunia internasional. Pada tanggal 1 Desember 1947 Dewan Keamanan PBB bersidang dan memerintahkan untuk menghentikan tembak menembak. Indonesia saat itu diwakili oleh Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim
30. Untuk membantu penyelesaian masalah Indonesia- Belanda maka PBB membentuk Komisi Tiga Negara , yaitu :
Australia
Belgia
Amerika Serikat
31. Masing-masing negara anggota KTN dipimpin oleh seorang pimpinan delegasi yaitu :
Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby
Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul Van Zecland
Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham
32. Komisi Tiga Negara memprakarsai perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilakukan diatas Kapal Renville milik Angkatan Laut Amerika Serikat.
33. Pada tanggal 17 Januari 1948 terjadi perjanjian Renville.
34. Agresi Militer Belanda II terjadi pada tanggal 19 Desember 1949.
35. Pahlawan Indonesia yang memimpin perlawanan Agresi Belanda II adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman.
36. Pada saat Agresi Belanda II , ibu kota RI berkedudukan di kota Yogyakarta., kemudian Belanda melakukan penahanan terhadap Presiden dan Wakil Presiden serta beberapa menteri.
37. Yang dilakukan Bangsa Belanda untuk menarik simpati masyarakat Yogyakarta adalah Belanda menyebarkan propaganda bahwa Agresi Belanda II merupakan usaha Belanda untuk membebaskan Sultan Hamengkubuwono IX dan masyarakat Yogyakarta dari penduduk RI
38. Moh. Hatta mengirim mandat dengan telegraf kepada Menteri kemakmuran yang saat itu dijabat oleh Mr. Syafrudin Prawiranegara untuk mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukit Tinggi.

39. Kepada Mr. A.A Maramis dan Dr. Sudarsono yang bertugas sebagai diplomat di India, diberi kuasa untuk membentuk Pemerintahan RI sementara di India, Jika PDRI tidak berhadil dibentuk. Moh Hatta juga memberitahukan kepada L.N Palar yang sedang bertugas di Amerika tentang pembentukan PDRI
40. Pada perjanjian Renville, delegasi Indonesia diwakili oleh Mr. Amir Syarifuddin

Tidak ada komentar: